Pages

Friday, August 31, 2018

Bukan Psikologis, Ini Penyebab Utama Disfungsi Ereksi

Pria di atas 40 tahun berisiko lebih besar mengalami disfungsi ereksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dahulu, faktor psikogenik dianggap sebagai penyebab terbesar terjadinya masalah disfungsi ereksi pada laki-laki. Seiring dengan berkembangnya ilmu kedokteran, para dokter mengetahui bahwa sebagian besar penyebab masalah disfungsi ereksi bukanlah faktor psikogenik.

"95 persen penyebabnya adalah organik kalau menurut ilmu kedokteran sekarang," ungkap spesialis andrologi dari RSUP Fatmawati dr Nugroho Setiawan SpAnd saat ditemui dalam diskusi kesehatan bersama Pfizer di Jakarta. Organik, lanjut Nugroho, berarti ada gangguan kesehatan pada tubuh yang melatarbelakangi timbulnya masalah disfungsi ereksi pada laki-laki. Nugroho mengatakan ada beberapa faktor organik yang dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi.

Salah satu faktor organik yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi adalah masalah pada pembuluh darah. Nugroho mengatakan pembuluh darah memegang peranan penting dalam ereksi karena pada dasarnya ereksi merupakan kondisi di mana pembuluh darah di penis terisi oleh darah yang penuh dan terperangkap. "Terperangkap itu artinya, venanya, klepnya menutup," jelas Nugroho.

Penyebab organik lain dari disfungsi ereksi adalah masalah pada saraf, struktur penis dan hormonal. Salah satu masalah hormonal yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi adalah kadar testosteron yang rendah.

Nugroho mengatakan laki-laki berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan-gangguan kesehatan yang dapat memicu disfungsi ereksi ini. Alasannya, proses degenerasi di dalam tubuh sudah mulai terjadi ketika laki-laki memasuki usia 30 tahun.

Konsumsi obat-obatan tertentu juga merupakan salah satu penyebab organik yang dapat memicu disfungsi ereksi. Beberapa jenis obat yang dapat memicu terjadinya masalah ereksi adalah obat untuk masalah kejiwaan, obat hipertensi dan obat diuretik.

Akan tetapi, Nugroho mengatakan jenis-jenis obat ini belum tentu memiliki efek yang sama pada semua laki-laki. Sebagai contoh, sebagian laki-laki mungkin mengalami masalah ereksi ketika mengonsumsi obat hipertensi, tetapi sebagian laki-laki lain tidak mengalami masalah ereksi ketika mengonsumsi obat yang sama. "Tidak semua obat mempengaruhi semua pasien," terang Nugroho.

Nugroho menambahkan, faktor psikogenik memang bukan penyebab utama sebagian besar kasus disfungsi ereksi. Akan tetapi, laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi karena penyebab-penyebab organik juga biasanya akan mengalami masalah psikologis seperti kecemasan dan ketakutan yang dapat memperburuk kondisi disfungsi ereksi mereka.

Karena itu, Nugroho mengatakan laki-laki yang mengalami masalah disfungsi ereksi sebaiknya mencari pertolongan dokter. Laki-laki sebaiknya menghindari obat-obatan yang belum teruji secara klinis dan dijual di pinggiran jalan.

Let's block ads! (Why?)

https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/08/31/peawwl328-bukan-psikologis-ini-penyebab-utama-disfungsi-ereksi

No comments:

Post a Comment