REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alana Blockley tidak dibesarkan dalam bimbingan satu agama tertentu dalam keluarganya. Pemberitaan media cukup memengaruhi pandangan wanita kelahiran Glasgow, Skotlandia, itu terhadap Islam. Agama yang suka kekerasan, pria boleh memukul wanita, wanita hanya dikungkung di rumah, seputar itu informasi yang didapatnya tentang Islam.
Tapi, stigma miring itu kontras dengan apa yang dilihatnya langsung selama berkenalan dengan orang Islam, sewaktu berlibur musim panas ke Fuerteventura di Kepulauan Canary, Spanyol, usai lulus sekolah pada usia 18 tahun.
''Saya masih muda, saya bisa melakukan apa yang saya suka. Berjalan-jalan, tinggal di penginapan dengan orang-orang baru, bersenang-senang, begitu rencana awalnya,'' ungkap Alana seperti dikutip thesun.co.uk.
Meski rencananya berlibur selama enam pekan gagal, akibat badai debu di Canary, selama liburan dua pekan dan berinteraksi dengan komunitas Muslim di sana, penilaiannya tentang risalah samawi ini berubah. Banyak hal kecil yang membuatnya tertarik terhadap Islam.
Kehidupan Muslim jujur dan sederhana. Muslim tidak minum alkohol, berhati-hati dengan makanan, dan hal-hal keseharian lain. Ia takjub ketika teman Muslim yang ia kenal mengembalikan uang kembalian yang berlebih kepada pemiliknya.
Alana lalu mencari tahu seperti apa sebenarnya Islam melalui buku-buku. Hal yang paling ia sepakati adalah Tuhan bukan dan tidak seharusnya berwujud manusia. ''Meski belum menjadi Muslimah kala itu, saya merasa konsep Yesus sebagai anak Tuhan tidaklah tepat,'' kata Alana.
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/pszams313/alana-blockley-liburan-membawa-hidayah
No comments:
Post a Comment