REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan pelatih PSMS Medan Djajang Nurdjaman menanggapi wacana PT Liga Indonesia Baru (LIB) menerapkan pelarangan striker asing di Liga 1. Menurutnya, PT LIB harus bisa mencari solusi lain agar tidak sampai harus melarang striker asing bermain di Liga 1.
"Mungkin harus dicari solusi lain karena kurang cocok. Memang sepak bola Liga 1 industri juga, dan harus dijaga mutunya," kata Djanur, sapaannya kepada Republika.co.id di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Jumat (17/8).
Legenda Persib Bandung ini menilai, striker asing dapat menjaga bahkan menambah kualitas pertandingan di Liga 1. "Sementara striker kita (lokal) termasuk terbatas stoknya yang layak tampil di Liga 1. Jadi akan menurunkan kualitas pertandingan itu sendiri," jelas Djanur.
Sementara pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso mengakui Timnas Indonesia kekurangan stok striker lokal. "Kalau kita lihat sampai sekarang agak kurang setelah Bambang Pamungkas dan Kurniawan (Dwi Yulianto)," kata mantan pelatih Timnas U-23 ini.
Menurutnya, tidak ada striker lokal yang kualitasnya setara dengan Bambang Pamungkas usai pensiunnya di Timnas. Aji menuturkan, memang ada pengaruh striker asing sebagai starter pada striker lokal.
"Sehingga kesempatan pemain lokal sedikit terreduksi, mungkin salah satunya karena tidak ada pemain lokal yang jam terbangnya tinggi," jelas Aji.
Aji menjelaskan, dalam industri sepak bola, pemain memang harus bekerja dengan keras untuk dapat tetap bertahan. Sehingga kembali lagi pada pemain lokal itu sendiri yang harus meningkatkan kinerjanya.
"Ini sepak bola profesional, memang pemain lokal sendiri dituntut harus bisa bersaing dengan pemain asing itu sendiri," papar Aji.
Sebelumnya PT LIB sebagai penyelenggara Liga 1 mengungkapkan, rencana pelarangan striker asing pada Liga 1 sebagai pembinaan striker untuk Timnas.
https://bola.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/18/08/19/pdoy4n280-djajang-nilai-wacana-pelarangan-striker-asing-kurang-cocok
No comments:
Post a Comment