REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian mengaku bangga dengan prestasi sektor pertanian dalam hal teknologi. Sektor pertanian mencatatkan jumlah hak paten tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 153 paten.
"Ada lompatan yang kita buat, tiga tahun 320 persen," ujarnya saat ditemui di Biogen Bogor, Selasa (14/8).
Saat ini, total royalti yang diperoleh mencapai Rp 12,8 miliar. Ia pun optimistis angka tersebut bisa meningkat hingga minimal Rp 55 miliar. Bahkan, ia melanjutkan, jika perlu konglomerat akan dicetak dari peneliti pertanian.
Tingginya hak paten pada sektor pertanian ini diakui Amran karena sistem yang cukup baik, yakni dengan adanya royalti dan sertifikat. "Tanda tangan menteri gampang, tapi royaltinya itu cukup menarik karena miliaran," ujarnya.
Royalti tersebut bahkan jauh lebih besar dari gaji peneliti yang berada di angka Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Untuk itu, ia meminta para peneliti tegas dengan perusahaan agar tidak ada royalti yang tidak dibayarkan.
Rektor IPB Arif Satri mengungkapkan, inovasi baru memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian. Kini, keterbelakangan bukan lah karena buta huruf, melainkan karena kita tidak mampu membuat sejarah atau inovasi baru.
"IPB akan membuat mahasiswa untuk membuat sejarah baru. IPB terus berkarya melahirkan inovasi baru untuk menyejahterakan petani," ujar dia.
Menurutnya, IPB selalu bersanding dan menjalin kerja sama dengan Kementan guna melahirkan inovasi baru. Dengan inovasi ini, perguruan tinggi berupaya memberi manfaat bagi masyarakat.
"Mahasiswa diharapkan agar membuat blue print sejarah baru apa yang akan dihasilkan di kampus IPB," kata Arif.
https://republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/08/14/pdg141370-pertanian-miliki-hak-paten-terbanyak
No comments:
Post a Comment