REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) sepakat memulai kerja sama pengembangan energi. Keduanya melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding), Kamis pekan lalu.
Pelaksanaan penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dan Direktur Utama PTKS Silmy Karim. Gigih Prakoso mengatakan melalui MoU ini, PGN dan KS akan memperkuat kerja sama di bidang pengelolaan dan pengembangan bisnis energi.
Menurut dia, kedua perusahaan mempunyai kompetensi andal dalam bidang masing-masing. Maka, jika keduanya memperkuat kerja sama, maka akan terdapat saling tukar benefit.
"Siapa yang tak kenal KS dan PGN, keduanya merupakan pemain utama dalam sektor industri berat dan sektor energi. Kerja sama keduanya, tentu akan membawa keuntungan baik dari sisi efisiensi ataupun peluang bisnis lainnya," ujar Gigih.
Kedua perusahaan berkomitmen untuk membangun kemitraan strategis jangka panjang, dengan memanfaatkan kompetensi masing-masing. Terlebih lagi, kerja sama ini seturut dengan visi membangun negeri yang diusung pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
MoU itu berisikan pengembangan bisnis saling menguntungkan dengan ruang lingkup terutama kerja sama pengembangan dan pengelolaan gas bumi di lingkungan KS Group. Keduanya juga bersedia melakukan kerja sama dalam pengelolaan bisnis kelistrikan melalui anak usaha, serta kerjasama potensial lainnya.
"Itu semua kerja sama yang prioritas di antara kedua perusahaan, namun di luar tersebut, keduanya masih terbuka untuk kerja sama yang memberikan benefit kepada masing-masing pihak," ujar Gigih.
Di sisi lain, PTKS yang merupakan produsen baja dan produk sejenisnya, membutuhkan layanan energi yang aman dan efisien. Untuk itu, PGN berkomitmen menopang visi ke depan PTKS.
"Salah satu tanggung jawab PGN selaku Sub Holding Gas, yaitu membantu memajukan perekonomian nasional dengan cara memberikan nilai lebih kepada sektor industri nasional. KS memiliki peran penting dalam struktur industri nasional sebagai hulu, menjadi prioritas kami menjalin kerja sama dengan perusahaan kebanggaan nasional tersebut," jelasnya.
Direktur Utama KS Silmy Karim membenarkan pernyataan Gigih. Dia mengungkapkan hingga saat ini PTKS terus melakukan pengembangan kapasitas produksi baja.
Pada tahun 2025 nanti , lanjut dia, kapasitas produksi baja di kawasan industri Krakatau Steel akan meningkat hingga 10 juta ton per tahun. Untuk itu, tidak hanya bidang energi yang dapat dikerjasamakan, tapi termasuk bidang logistik, air industri, pengembangan kawasan dan infrastruktur lainnya.
"Dari kerja sama ini, PTKS akan memperoleh peningkatan daya saing melalui efisiensi biaya produksi dengan pasokan gas yang kompetitif. Selain itu, PTKS diharapkan memperoleh tambahan pendapatan melalui kerjasama pengelolaan bisnis gas bumi serta bertambahnya investor yang mendayagunakan kawasan industri yang dimiliki anak perusahaan PTKS," ucap Silmy.
https://republika.co.id/berita/ekonomi/energi/ptl97n368/pgn-dan-krakatau-steel-perkuat-pengembangan-bisnis-energi
No comments:
Post a Comment